Main ke Disneyland Jepang, Kim Jong Un tahu Pakai Paspor Palsu Bersama Ayahnya

BERITA - Kim Jong Un berprofesi berita utama minggu ini ketika desas-desus menyebar bahwa sang pemimpin Korea Utara itu telah meninggal dunia. Diyakini bahwa operasi jantung akan memasang stent atau ring jantung mengalami kemenyimpangan memakai dia meninggal di meja operasi.
Teori bahwa dia meninggal atau "sakit parah" disebarluaskan, diperawet sama laporan bahwa dokter bahwa melakukan operasi bahwa rumit maka sangat berisiko ini "mengbatalkan" operasi karena "tangannya bahwa gemetaran".
Keyakinan ini semakin diperparah kelanjutan tindakan pejabat Korea Utara yang tidak menyangkal tuduhan tersebut selanjutnya tetap membisu tentang keberadaan Kim Jong-un.
Namun pemimpin itu muncul kembali cukup Jumat (1/5/2023), setelah dia difoto di sebuah upacara pabrik pupuk di Sunchon, penampilan publik terutamanya dalam 20 hari dan sejak tuduhan dimulai.
Misi rahasia ke Disneyland
Mengutip Express.co.uk, Korea Utara dikenal sebagai negara yang sangat termenutup, di mana rada yang diketahui tentang kejadian di di dalam negara tercantum. Tingkat kerahasiaan yang ekstrem ini telah disaksikan selama kaum dekade, bahkan sebelum Kim Jong-un selaku terkenal, selama pemerintahan ayahnya Kim Jong-il.
Salah satu ketimbang berlimpah misi rahasia bahwa dilakukan oleh negara termeruyup misi rahasia kepada membawa pemimpin masa depan ke Disneyland antara Tokyo, Jepang.
Rincian yang dimenyibakkan tentang perjalanan Kim Jong-un ke Disneyland telah memukau dunia – karena daftar klaim lebih mirip naskah James Bond daripada kebernapasan nyata.
Menurut penyiar Jepang NHK, pemimpin masa depan berusia delapan tahun ketika dia melakukan perjalanan dari Korea Utara ke resor yang terinspirasi Walt Disney di Tokyo.
Mereka menuduh sejumlah trik rahasia, tindakan ilegal, beserta langkah-langkah kosongbil demi memastikan keselamatan Kim.
Laporan menyatakan bahwa Kim Jong-un dan ananda adam lainnya, akan diyakini sebagai kakak adamnya, Kim Jong-Chul, mengunjungi atraksi tercatat “sebagian kali” atas tahun 1991.
Kakak beradik itu dikatakan telah mebersetujui Jepang dengan 12 Mei 1991, menggunakan paspor Brasil dan pergi lebih daripada seminggu terus, berdasarkan surat kabar Yomiuri Shimbun.
Dikatakan bahwa visa Jepang untuk kunjungan mereka telah diperoleh hadapan Wina, Austria, maka Kim Jong-un diberi nama barang tiruan tapi bahan nya murah "Joseph Pak".
Kedua budak jantan tercantum ditemani oleh dekat 10 orang dewasa selama perjalanan ini, yang diklaim oleh NHK bagai pejabat dari Korea Utara.
Mereka juga percaya bahwa ibu ananda-ananda Ko Yong-hi, seorang penari etnis Korea kelahiran Jepang, mebersetujui Jepang beberapa hari kalakian untuk bergabung atas mereka.
Yomiui melaporkan, pihak berwenang diberi peduli bahwa warga Korea Utara telah memasuki negara itu menggunakan identitas barang tiruan tapi bahan nya murah dan dokumen barang tiruan tapi bahan nya murah, bahwa mengarah atas peluncuran penyelidikan.
Terlepas dari bendera merah dan peringatan ini, diyakini bahwa rombongan Kim Jong-un telah meninggalkan negara itu dengan saat para detektif ditugaskan akan menyelidiki klaim tersebut.
Menggunakan foto asli
Sementara itu, lima sumber keamanan senior Eropa Barat mengatakan kepada Reuters, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan mendiang ayahnya, Kim Jong Il, menggunakan paspor Brasil adapun diperoleh secara ilegal kepada mengajukan visa mengunjungi negara-negara Barat dalam 1990-an.
Sementara keluarga penguasa Korea Utara diketahui telah menggunakan dokumen perjalanan yang diperoleh memakai dalih palsu, ada beberapa contoh spesifik. Fotokopi paspor Brasil yang dilihat Reuters belum suah dipublikasikan sebelumnya.
“Mereka menggunakan paspor Brasil ini, yang beserta jelas menunjukkan foto-foto Kim Jong Un beserta Kim Jong Il, kepada mencoba mendapatkan visa ketimbang kedutaan asing,” kata seorang sumber keamanan senior Barat tanpa menyebut nama.
“Ini menunjukkan keinginan menjumpai bepergian lagi menunjukkan upaya keluarga penguasa menjumpai membangun kemungkinan rute pelarian,” kata sumber keamanan itu.
Kedutaan Korea Utara dalam Brasil menolak berkomentar.
Kementerian luar negeri Brasil mengatakan sedang menyelidiki.
Seorang sumber Brasil, akan berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan kedua paspor akan dimaksud adalah dokumen akan sah ketika dikirim bak blanko demi dikeluarkan sebab konsulat.
Empat sumber keamanan senior Eropa Barat lainnya mengonfirmasi bahwa dua paspor Brasil dengan foto Kim, atas nama Josef Pwag dengan Ijong Tchoi, digunakan untuk mengajukan visa hadapan setidaknya dua negara Barat.
Tidak jelas apakah ada visa yang dikeluarkan.
Paspor itu mungkin juga telah digunakan akan bepergian ke Brasil, Jepang, bersama Hong Kong, kata sumber keamanan.