Rencana Tunjangan Beras untuk ASN, Bulog: Masih Dihitung bersama Kemenkeu

BERITA - JAKARTA. Perum Bulog mengusulkan tunjangan beras Aparatur Sipil Negara (ASN) lagi TNI/ Polri diberikan dalam bentuk beras bukan rupiah seperti saat ini.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, usulan ini masih ekstra dalam tahap evaluasi dan tengah dihitung bagi Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Ini masih perjalanan bersama sekarang masih evaluasi, dihitung akibat Kemenkeu," kata Buwas, sapaan akrab Budi Waseso saat dijumpai dempet Transmart Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (15/3).
Sementara kata Buwas, pembahasan ini masih hendak berlanjut sampai panen raya beras nanti. Hasil daripada panen raya beras tahun ini hendak berprofesi pertimbangan pemerintah menjumpai memutuskan rencana pemberian tunjangan ASN dalam bentuk beras.
"Nanti diperhitungkan, kita bisa produksi berapa, nanti jumlah itu bisa disalurkan tiap bulannya demi kebutuhan TNI atau ASN lainnya," tutur Buwas.
Sebelumnya, Buwas mengatakan rencana ini sudah diusulkan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia menuturkan usulan ini dia sampaikan agar makeliru distribusi beras bisa tersalurkan dengan baik melalui hulu ke hilir. Apalagi kata Buwas, Bulog sudah menguasai Modern Rice Milling Plant/MRMP atau pabrik penggilingan dan pengolahan beras modern.
Sebagai catatan, pemberian tunjangan beras PNS memakai TNI/Polri setiap bulannya diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal (Perdirjen) Perbendaharaan Kemenkeu Nomor PER-3/PB/2015 tentang Perubahan Kelima atas Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-67/PB/2010 tentang Tunjangan Beras dalam Bentuk Natura memakai Uang.
Dalam kebijakan tersebut, dijelaskan pemberian tunjangan beras jika diberikan paling dalam bentuk uang tunai agungannya Rp 7.242 per kilogram. Total tunjangan beras nan diterima PNS serta TNI/Polri per bulan seagung Rp 72.420 per orang.
Cek Berita dan Artikel bahwa lain hadapan Google News